Bambang Partodewa |
MINGGU, 10 JUNI 2012 – SITA BLOG : Cerita
Arjuna
Wiwaha atau Partodewa merupakan salah satu bagian cerita “Mahabharata” bagian ke III, yaitu “Wanaparwa”.
Diciptakan oleh Empu Kanwa pada masa pemerintahan raja Airlangga 914 – 946 Saka
atau 1019 – 1042 Masehi. Cerita ini merupakan symbol bagi seseorang (ARJUNA) yang berjuang melawan godaan
dan nafsu angkara murka ( NIWATAKAWACA). Jika seseorang mampu mengatasi segala
macam godaan dari berbagai macam nafsu angkara murka maka akan memperoleh
kebagahagiaan baik di dunia maupun di akhirat (Syurga).
Diceritakanlah, suatu ketika Arjuna satriya panengah Pandawa berniat
untuk mencari kebahagiaan sejati dengan melakukan tapa memohon kepada Tuhan
agar segala keinginannya untuk memperoleh kebahagiaan baik di dunia maupun di
akhirat dikabulkan. Akan tetapi di dalam upayanya itu Arjuna dihalangi dengan
segala daya dan tipu muslihat oleh Prabu Nitakawaca seorang raja raksasa dari
negeri Himantaka. Dengan kesaktian Arjuna pada akhirnya Nitakawaca dapat
dikalahkan hingga perlaya. Jadilah Arjuna satriya panengah Pandawa ini seorang
raja kerajaan bidadari di syurga bergelar Prabu Katili.
Dewi Wara Sumbadra istri Arjuna dan kakaknya Sri Kresna menyusul Arjuna Sang Prabu
Katili di kerajaan Bidadari di Syurga. Dalam perjalannya menuju syurga Sri
Kresna dan Dewi Wara Sumbadra melihat neraka dengan penghuninya yang sedang
disiksa dengan segala derita yang dialaminya sampai di Kerajaan Bidadari di Syurga. Permaisuri Arjuna, Dewi Wara Sumbadra dan
kakanya Sri Kresna menjumpai dan menyaksikan secara langsung Prabu Katili, Sang
Arjuna dengan segala kebagahagian hidup
yang dialaminya.
Singkat cerita dengan bujukan Sri Kresna dan istrinya, Dewi
Wara Sumbadra yang sangat dicintainya itu, akhirnya Prabu Katili Arjuna mau
kembali ke Marcapada (dunia) untuk kembali merajut kebahagiaan di dunia
bersama istrinya Dewi Wara Sumbadra.
Menurut pendapat Tumenggung Dipaningrat dari Solo, “Walaupun
sumber cerita di atas diambil dari cerita Mahabharata, tetapi dalam cerita
pedalangan telah dirubah demikian banyak dan disesuaikan dengan ajaran ke-
Islaman”.( Unsur Islam Dalam Pewayangan,hal.97 )
Kesimpulan dari cerita Arjuna Wiwaha atau Partodewa adalah
menggambarkan apabila seseorang mampu mengalahkan dan mengendalikan berbagai
macam godaan serta nafsu jahat yang ada dalam dirinya maka akan mendapat
kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Hal ini sebagaimana terdapat dalam
kita suci Al-Qur’an Surat yang menyebutkan:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
pekerjaan yang baik-baik, mereka itu ialah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka
di sisi Tuhan mereka, sorga-sorga tempat ketetapan, yang mengalir padanya
sungai-sungai dan mereka kekal di dalamnya. Allah rela kepadanya dan mereka
lela pula kepadanya. Yang demikian itu untuk orang yang tunduk kepada
Tuhannya”. [ AL-QUR’AN SURAT ALBAYYINAH: 7 - 8 ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar