Masa kecil Joko Tingkir bernama Mas Karebet |
JUMAT, 19 OKT. 2012 - SITA BLOK : Adik-adik, kali ini kakak akan
bercerita tentang seorang Sultan (raja) Pajang yang bernama Hadi Wijaya. Di
masa muda Hadi Wijaya dikenal dengan nama
Joko Tingkir karena berasal dari desa Tingkir yang pada waktu itu
termasuk wilayah kekuasaan kerajaan Demak Bintoro dengan rajanya bernama Sultan
Trenggono. Joko tingkir dikenal pemuda yang gagah perkasa nan perwira. Ia
memiliki ilmu kadigjayaan, ilmu perang dan berbagai macam ilmu kesaktian yang
sangat mumpuni. Oleh karena itu, ketika ia mendaftar untuk menjadi prajurit
Demak, setelah lulus dengan begitu mudah meskipun melalui tes dan ujian yang
sangat berat, Joko Tingkir diterima menjadi prajurit Demak. Karirnya di bidang
keprajuritan terus meningkat hingga akhirnya ia menjadi salah seorang pembesar
kerajaan Demak Bintoro bahkan diangkat menjadi menantu Sultan Trenggono.
Setelah
kerajaan Demak Bintoro runtuh, maka berdirilah kerajaan Pajang yang diperintah
oleh seorang pemuda gagah perkasa menantu Sultan Trenggono dari desa Tingkir
dengan gelar Sultan yang bukan lain adalah Joko Tingkir yang kini bernama Sultan Hadi Wijaya.
Adik-adik,
tahukah bahwa Joko Tingkir atau Sultan Hadi Wijaya raja Pajang, dimasa kecilnya
bernama Mas Karebet. Ada cerita menarik
di balik nama Mas Karebet ini, dan tentu adik-adik ingin mengetahuinya?
Beginilah ceritanya.
Diceritakanlah
seorang tokoh yang sangat disegani dan sangat dihormati di desa Tingkir bernama
Ki Ageng Tingkir. Beliau merupakan salah seorang tokoh yang dianggap mumpuni
dalam segala hal baik ilmu kadigjayaan maupun ilmu kebatinan. Ia merupakan
salah seorang murid dari Syeh Siti Jenar atau Syeh Lemah Abang yang konon
menurut cerita adalah seorang wali murtad yang ajaran-ajarannya menyimpang jauh
dari ajaran Islam. Menurut cerita, tingkat ilmu kebatinan Ki Ageng Tingkir
sudah mencapai tingkat tinggi sehingga ia bisa melihat suatu peristiwa yang
bakal terjadi kemudian. Selain itu di desanya ia juga dikenal sebagai seorang
dalang wayang beber yang sangat baik dan cakap. Setiap cerita wayang yang
dipertunjukkan dan dimainkan oleh Ki Ageng Tingkir selalu mempesona penonton
dan mengundang masyarakat untuk menikmati pertunjukan wayang beber yang
dimainkannya.
Suatu
ketika Ki Ageng Tingkir bermaksud hendak bertandang ke desa Pengging untuk
menjumpai adik seperguruannya Ki Kebo Kenongo ketika belajar ilmu bersama pada
Syeh Siti Jenar. Menurut penglihatan spiritual Ki Ageng Tingkir, istri Ki Kebo
Kenongo, Nyi Pengging sudah hamil tua itu akan melahirkan seorang putra yang
kelak di kemudian hari akan menjadi orang besar. Dengan segera Ki Ageng Tingkir
pun berangkat menuju desa Pengging dengan membawa seperangkat perlengkapan
pakaian untuk menginap dan seperangkat peralatan untuk mendalang.
Setiba
di desa Pengging, Ki Ageng Tingkir segera menuju rumah Ki Kebo Kenongo yang
terletak di kaki bukit jauh dari keramaian kota. Pada waktu itu Ki Kebo Kenongo
yang juga dikenal dengan nama Ki Ageng Pengging berada di halaman rumahnya
sedang menanam jagung. Mereka berdua pun saling bertegur sapa dan berpelukan
melepas rasa rindu karena sudah sekian lama mereka tak lagi pernah berjumpa
semenjak pemakaman guru mereka Syeh Siti Jenar yang dieksekusi mati oleh raja
Demak melalui para wali.
“Waduh… Kang Mas Tingkir! Bagaimana
kabarnya? Ada apakah gerangan jauh-jauh begini menyempatkan diri bertandang ke
rumahku yang berada jauh di kaki bukit ini?” Demikian sapa Ki Kebo Kenongo
kepada kakak seperguruannya Ki Ageng Tingkir. Konon saat Ki Ageng Tingkir
bermalam di rumah Ki Kebo Kenongo, ia berkeinginan sekali untuk menggelar
pertunjukan wayang beber. Pada masa itu tontonan yang sangat digemari
masyarakat adalah wayang beber, yaitu wayang-wayangnya merupakan gambar-gambar
yang dilukis pada kain panjang dan lebar dan sang dalanglah yang menjelaskan
dan menceritakan jalan cerita atau lakon yang ditentukannya.
“Sudahlah rayi Kebo Kenongo,
janganlah rayi pura-pura tidak tahu manakala aku akan bertandang ke rumahmu
untuk menjumpaimu. Sengaja aku datang kemari untuk mendalang wayang karena
besok malam sudah waktunya istrimu Nyi Pengging akan melahirkan putramu yang
kelak akan menjadi orang besar itu.”
“Oya,
Rayi Kebo Kenongo! Besok aku akan menggelar pertunjukan wayang dan mendalang di
sini, adapun cerita yang akan aku bawakan adalah kisah tentang Dewa Ruci.”
“Baiklah
Kang Mas. Terus terang, aku bahagia dan terharu sekali dengan segala kebaikanmu
ini. Sekarang aku akan undang para tetangga untuk mempersiapkan segala
sesuatunya agar pertunjukan wayang akan berjalan dengan sebaik-baiknya besok
malam.” Dengan antusias Ki Kebo Kenongo merespon dengan apa yang diucapkan Ki
Ageng Tingkir. Pada saat itu juga ia segera memberitahukan kepada semua
tetangganya terdekat untuk membantu persiapan pertunjukan wayang besok.
Pada
keesokan malam hari, setelah waktu sholat Isya telah lewat, dimulailah
pertunjukan wayang beber oleh dalang Ki Ageng Tingkir dengan mengambil cerita
lakon Dewa Ruci. Bunyi music gamelan wayang mengalun dengan irama gendang yang
menghentak-hentak menguak kesunyian malam mengiringi cerita Dewa Ruci yang
dibawakan oleh sang dalang. Banyak penduduk desa Pengging bahkan dari luar desa
Pengging yang datang untuk menyaksikan pertunjukan wayang tersebut. Mereka ada
yang bersorak kagum dan terpesona oleh kemahiran cerita yang dipaparkan oleh Ki
Dalang Tingkir.
Dalam
lakon Dewa Ruci dikisahkan Raden Arya Sena atau Bima masuk ke dalam alam
keabadian yaitu alam kelanggengan yang diibaratkan dengan sebilah keris masuk
ke dalam warangkanya atau sarungnya. Dalam
alam keabadian itu Sang Bima Sena merasa dirinya berada dalam sungsang bawono
balik, dunia yang terbalik seperti pada alam semesta yang dalam keadaan sunyi,
tenang, tentram dan damai.
Menjelang
pukul tiga malam, saat para penonton sedang asyik menikmati pertunjukan wayang
beber, Nyai Ageng Pengging istri Ki Kebo Kenongo melahirkan seorang putra yang memancarkan sinar
kekuning-kuningan yang memancar ke seluruh ruangan di tempat itu. Hal ini
sebagai pertanda bahwa bayi itu kelak di kemudian hari akan menjadi orang besar
yang akan mengukir sejarah tanah Jawa. Ki
Ageng Tingkir berhenti mendalang. Ia kemudian menyempatkan diri untuk merawat
bayi yang baru lahir itu sampai selesai. Dengan tutur bahasa yang lemah lembut
ia berkata kepada Ki Kebo Kenongo:
“Rayi Kebo Kenongo, putramu ini
memancarkan sinar cahaya kekuningan dari sela kedua keningnya. Jika rayi
berkenan, putramu ini aku beri nama Mas Karebet, mengingat dalam waktu yang
bersamaan, saat aku mendalang, putramu lahir. Dan pada saat yang bersamaan pula
kain bergambar wayang yang terbentang itu tertiup angin dan mengeluarkan bunyi
krrrebeeet.” Demikian tutur Ki Ageng Tingkir sambil menggendong bayi putra Ki
Kebo Kenongo yang memancarkan cahaya sinar kekuningan di malam itu. Kemudian Ki
Ageng Tingkir Melanjutkan kata-katanya:
“Rayi Ki Ageng Pengging, jika
berkenan pula, sesungguhnya aku ingin sekali mengasuh putramu. Percayalah, aku
akan mengasuh dan mendidiknya dengan baik, penuh kasih sayang seperti putraku
sendiri. Kelak, tentu ia akan menjadi orang besar seperti pertanda yang ada
pada celah di antara kedua keningnya.”
Mendengar
semua penuturan kakak seperguruannya Ki Ageng Tingkir, Ki Kebo Kenongo dan
istrinya Nyai Pengging menyetujuinya, lalu berkata:
“Kalau memang demikian keinginan
kanda Ki Ageng Tingkir, aku tak berkeberatan dan aku menyetujuinya.”
“Baiklah jika demikian, nanti di
hari ketujuh setelah aku menginap selama tujuh hari di rumahmu, aku akan membawanya pulang Mas Karebet.”
Setelah
bermalam di rumah Ki Kebo Kenongo selama tujuh hari tujuh malam, Ki Ageng
Tingkir pun memohon diri untuk kembali ke rumahnya di Ardipurwa, desa Tingkir
dengan membawa bayi Mas Karebet putra adik seperguruannya, Ki Kebo Kenongo.
Singkat
cerita, setiba di desa Tingkir Adipurwa, Ki Ageng Tingkir langsung menemui
istrinya Nyai Gede Tingkir dan menceritakan semuanya. Nyai Gede Tingkir sangat
gembira dan bahagia sekali karena mendapatkan putra yang begitu mungil, sehat,
bercahaya penuh daya pesona bagi siapa saja yang melihatnya. Yakh, dialah Mas
Karebet yang di masa mudanya kelak bernama Joko Tingkir. Setelah menjadi raja
Pajang,Joko Tingkir bergelar Sultan Hadiwijaya.
VIDEO JOKO TINGKIR :
Video 1
Video 2
Video 3
Video 4
“Rayi Kebo Kenongo, putramu ini memancarkan sinar cahaya kekuningan dari sela kedua keningnya. Jika rayi berkenan, putramu ini aku beri nama Mas Karebet, mengingat dalam waktu yang bersamaan, saat aku mendalang, putramu lahir. Dan pada saat yang bersamaan pula kain bergambar wayang yang terbentang itu tertiup angin dan mengeluarkan bunyi krrrebeeet.”
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
HapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
ya allah hamba mengucapkan banyak banyak bersukur kepada engkau karna kehendak kamulah hamba bisa bertemu dengan MBAH EROK PRANAL lewat dunia maya ini melalui bantuang ritwal beliau hamba jadih bisah menang togel 6D putaran malesya,dan selama bertahun tahun saya megapdi kepada juragang kelapa sawit di sinih namu tak prnah ada gajih yang aq terimah sepesenpum,,hingga suatu malam ada seorang teman yang membuka internet dan menemukan 1 komentar di situh tercantung nama dan nomer telepon MBAH EROK PRANAL ,pada saat itu juga saya langsung telepon beliau.awal saya bicara sama beliau saya agak tidak percaya waktu beliau meminta biaya ritwalnya.tapi demi keinginang aku mau balik ke indo sayapum relah meminjam uang kepada teman teman di sinih untuk memenuhi permintaan beliau dan setelah semuaya selesai beliaupum langsung mengirim angkaya,dan setelah saya pasang angkanya tibul keraguang di dalam hati aq seakan akan angka itu tidak akan tembus,,dan memikirkan uang yg telah aku pinjam untuk memenuhi permintaan beliau.tp keyataan yang saya terimah tak seperthy yang aku pikirkan teryata angka ritwal beliau tu benar benar berhasil tembus,dan di dalam hati aku merasa bahagia sekali bisah menang togel dan kembali berkumpul bersama keluarga d indo lg,,,apa bilah anda ingin seperthy saya ini nomor MBAH EROK PRANAL 085377797151 buktikanlah saudaraku dengan rasa kepercayaan dan ketulusan anda insah allah nasip anda bisah berubah terimah kasih
BalasHapusUntuk Anda Yang Selalu Kalah Di Dalam Permainan TOGEL.Anda Tdk Usah Lagi Memikirkan Kekalahan Anda.Sekarang Saya Suda Menemukan Solusi Nya.Pada Waktu Itu.Saya Sering Mendengar Cerita Tentang Adanya Angka Ghoib/Ritual.Maka Dari Itulah Saya Makin Penasaran Dgn Adanya Angka Ghoib Itu.Akhirnya Saya Mencoba Menghubungi Beliau Dan Meminta Angka Ghoib Itu.Meskipun Di Pikiran Saya Kurang Meyakinkan.Dan Ternyata Angka Nya Benar2 Terbukti Tembus 100% SGP 4D Yaitu(8552)Alhamdulillah Saya Dapat(47)jta.Saya Betul2 Tidak Menyangka Ini Semua Akan Terjadi Kpda Saya'Dan Semua Hutang2 Saya Suda Saya Lunasi.Kini Saya Suda Hidup Tenang Dan Tdk Di kejar2 Hutang Lagi Seperti Dulu.ini Adalah Benar2 Kisah Nyata Saya.Untuk Saudara2 Saya Di Mana Pun Anda Berada Yang Mengalami Masalah Keuangan Dan Yang Ingin Mendapatkan Angka Ghoib HasiL RituaL/Jitu'2D_3D_4D_5D_6D'Di Jamin 100% TEMBUS Silahkan Anda Hubungi Langsung AKI,BARAKA Di NoMor(_0_8_2_3_1_0_2_9_6_7_7_7_)Ini Bukan Sekedar Reka Yasa Untuk Di Pamerkan.Jika Anda Penuh Kepercayaan Dan Keyakinan Silahkan Anda Buktikan Sendiri Jika Anda Ingin Mengubah Nasib.Terimah Kasih Thankz Roomx Zhobath ★
BalasHapus