Image1. "Siksa Neraka " Yun (Foto: SP) |
Image2. "Siksa Neraka" (Foto: SP) |
Oya,
adik-adik! sekarang kak Sita akan menceritakan kembali kisah tentang perjalanan Nabi Besar
Muammad SAW yang terdahulu sudah pernah kakak tulis di Blog Sita ini, masih
ingat, kan?! Baik, sekarang kakak akan mulai.
Diceritakan
setelah Nabi Muhammad sholat dua rakat bareng bersama-sama para malaikat dan
ruh para Nabi di Masjidil Aqso, lalu Nabi Muhammad diajak Malaikat Jibril melanjutkan
perjalanannya sampai ke langit ke tujuh.
Di
langit yang pertama Nabi Muhammad berjumpa dengan ruh Nabi Adam AS, dan ruh-ruh
anak cucu Nabi Adam. Di langit ke-dua beliau
bertemu dengan ruh Nabi Yahya AS, dan ruh Nabi Isa AS, di langit ke-tiga
berjumpa dengan ruh Nabi Yusuf AS, di langit ke empat dengan ruh Nabi Idris AS,
di langit ke lima dengan ruh Nabi Harun AS, lalu pada langit ke enam berjumpa dengan
ruh Nabi Musa AS, dan di langit ke tujuh
beliau bertemu dengan ruh Nabi Ibrahim AS, dimana pada langit ketujuh ini pula
letaknya Baitul Makmur. Dan, di sinilah Nabi Muhammad sholat berjamaah dan
beliau menjadi imamnya.
Setelah
sholat bersama dengan ruh-ruh para nabi, lalu Nabi Muhammad diajak oleh
Malaikat Jibril melihat-lihat keadaan di dalam Syurga. Syungguh luar biasa
indahnya dan nikmatnya dengan semua yang ada di dalam Syurga. Setelah puas dan
cukup lama berada dalam syurga, Nabi Muhammad oleh Malaikat Jibril, lalu diajak
untuk melihat-lihat dari dekat keadaan di dalam Neraka yaitu suatu tempat penyiksaan
bagi orang-orang saat masih di alam dunia banyak melakukan dosa dan maksiat.
Image3 "Siksa Neraka" (Foto: SP) |
Referensi: "Siksa Neraka", Penerbit MA Jaya
Penulis
Sita S.Priyadi
Bagi orang-orang yang semasa hidup di dunia melakukan perbuatan musyrik, kufur, dan atheis, tidak percaya dengan Tuhan. Di dalam neraka mereka akan digantung dengan kepala di bawah dan kaki di atas. Kaki dan tangan dibelenggu dengan rantai besi yang panasnya tak terkira, diangkat dan ditenggelamkan secara berulang-ulang, direndam dengan air mendidih yang panasnya tidak terbayangkan, tidak bisa dibandingkan dengan panas yang ada di bumi.
BalasHapus