Sita Blog - "NINA BOBO"
Rabu, 03 Juli 2018 - 13:00 - WIB
Rabu, 03 Juli 2018 - 13:00 - WIB
“RAJA OMAS DAN BIDADARI”
By Ki Slamet
(Cerita Rakyat Simalungun Sumatra
Utara)
Alkisah seorang raja mempunyai enam
orang isteri
Tetapi darilah keenam istri tiada
satu lahirkan bayi
Sampai sang raja pun berkeinginan kawinlah lagi
Maka raja pun kawinlah hingga punyai
tujuh isteri
Barulah sang isteri ketujuh ini bisa
melahirkan bayi
Raja dan isteri ketujuh pun betapa
suka-citanya hati
Karena dikaruniai bayi laki-laki yang
tampan sekali
Raja Omas lah sang raja memberi nama sang bayi
Keenam isteri raja yang lain pun
jadilah merasa iri
Timbullah niat jahat dalam diri mereka punya hati
Berupayalah keras untuk bunuh mati
sijabang bayi
Dengan cara curi Raja Omas lalu dihanyut ke kali
Kononlah cerita, mereka berhasil lakukan niat keji
Bayi Raja Omas dimasukkan ke dalam
labu tambuni
Labu besar sekali yang sudah
dikeluarkan segala isi
Labu
yang berisi bayi itu mereka
hanyut ke sungai
Labu Bayi Raja Omas ditemukan terapung di
sungai
Oleh seorang nenek yang sedang
mengail ikan di kali
Karena tertarik melihat bentuk labu
yang besar sekali
Sang Nenek ambil labu itu lewat
perahu yang dinaiki
Labu besar yang berisi bayi itu lalu
dibawanya pergi
Pulanglah ke rumahnya yang dihuni
nenek itu sendiri
Setiba di rumah, labu itu dibukanya dengan hati-hati
Sungguh nenek itu menjadi heran dan terkejut sekali
Karena labu besar itu berisi bayi yang tampan sekali
Dia pun merawatnya dengan cinta
kasih sepenuh hati
Seperti layaknya melihara anak
kandungnya sendiri
Hingga bayi Raja Omas tumbuh perkasa
gagah berani
Kini Raja Omas telah menjadi pemuda
yang mumpuni
Dia bekerja sebagai seorang tenaga penyadap
aren ragi
Yang diambil niranya untuk dibuat minuman tuak legi
Lalu kemudian dijualnya di
warung kedainya sendiri
Minuman tuak yang dijual Raja Omas di warung kedai
di rumahnya, rasanya memang sungguh istimewa
sekali
kedai tuak Si Raja Omar kini semakin
banyak didatangi
sehingga tuaknya itu menjadi
terkenal di seantero negeri
Konon cerita Si Raja Omas memiliki
sebuah gong mini
Gong mini itu oleh Si Raja Omas dinamai mongmongi
Apabila dipukul gong mini itu akan
mengeluarkan bunyi
Suaranya seperti orang berkata-kata memberi informasi
Mongmongi mongmongi, tuak Si Raja
Omas enak sekali
Mongmongi mongmongi, Tuaknya bisa untuk
mengobati
Mongmongi mongmongi, mari tuan-tuan datang kemari
Mongmongi mongmongi, penyakit tuan
sembuh itu pasti
Syahdan sang ayah Si Raja Omas, raja penguasa negeri
Selalu sakit-sakitan tiada satu
tabib yang bisa mengobati
Demi dengarlah berita ada penjual
tuak punya gong sakti
Dan tuaknya itu, kononlah manjur
pula untuk mengobati
Maka Sang Raja perintahkan pengawal ‘tuk pergi
Ke kedai Si
Raja Omas untuk membeli tuak legi
Tiada seberapa lama
sang pengawal pun kembali
Lalu Sang Raja pun segeralah minum itu tuak legi
Alkisah seketika itulah Sang Raja Penguasa Negeri
Tubuhnya merasa segar sehat dan kuatlah kembali
Maka dia
berkehendak untuk berkunjung ke kedai
Menemui Si Raja Omas untuk ucapkan terimakasi
Maka bersama pengawalnya Raja Penguasa Negeri
Berangkat ke kedai Raja Omas sipembuat tuak legi
Demi mendengar berita Sang Raja Penguasa Negeri
Akan tiba ke kedainya Raja Omas pukul gong mini
Seketika itu juga gong mini itu mengeluarkan bunyi
“Mongmongi, mongmongi, Sang Raja datang kesini”
Demi mendengar ciri-ciri bunyi suara dari gong mini
Tahulah Sang Raja bahwa itu suara anaknya sendiri
Setelah bersua
dengan putera yang teramat dirindui
Raja berkata, bahwa Raja Omas sipembuat tuak legi
Tiada lain adalah puteranya sendiri yang selama ini
Disangkanya sudah mati tenggelam di dalam sungai
Si Raja Omas terkejutlah, tetapi untuk mengetahui
Kebenaran kataan dari Sang Raja Penguasa Negeri
Maka Si Raja Omas mengajak Sang Raja menemui
Nenek tua yang
pelihara Si Raja Omas sejak bayi
Maka nenek itu bercerita saat ia temukan sang bayi
Si Raja Omas di
dalam labu yang hanyut di sungai
Mendengar cerita si nenek Sang Rajapun meyakini
Bahwa Si Raja Omas itu benarlah puteranya sendiri
Demi membalas jasa si nenek, Raja Penguasa Negeri
Izinkan anaknya Raja Omas dan si nenek menghuni
Rumah dan kedai tuaknya sampai saatnya tiba nanti
Si Raja Omas dinobatkan menjadilah Raja pengganti
Kepada si nenek,
Sang Raja berpesan wanti-wanti :
“Nek, tetaplah
tinggal di sini bersama putera kami,
Oleh karena kelak si Raja Omas ini pun akan menjadi
Seorang Raja
gantikan aku sebagai Penguasa Negeri!”
Suatu hari, sang nenek menyuruh Si Raja Omas mandi
Di telaga yang berada di tengah rimba, telaga bidadari
Ketika Si Raja Omas hampir sampai di telaga bidadari
Nampak olehnya
ada tujuh gadis cantik sedang mandi
Si Raja Omas melihat pakaian mereka warna-warni
Ditaruh di atas semak-semak di tepi Telaga Bidadari
Si Raja Omas curi pakaian mereka secara sembunyi
Pakaian hijau berselendang kuning nan indah sekali
Kononlah ketujuh
gadis itu puteri sang dewa-dewi
Para Bidadari yang turun dari Kahyangan ke bumi
Yang hendak bersih diri mandi
di telaga Bidadari
Setelah berpuaslah mereka mandi, berniat kembali
Mereka terbang pulang ke Kahyangan kembali lagi
Satu tiada bisa kembali karena selendangnya dicuri
Sang bidadari itu resahlah dan kebingungan sendiri
Si Raja Omas pun datang menolong sang bidadari
Pendek cerita Si Raja Omas menikahi sang bidadari
Setahun berlalu merekapun dikaruniai seorang puteri
Dalam pikir Si Raja Omas karena sudah miliki puteri
Isterinya tak akan cari pakaiannya yang disembunyi
Sebab itu Si Raja Omas pun tiadalah lagi berhati-hati
Ia tak peduli pakaian sang bidadari yang disembunyi
Bahkan dia tak lagi memperhatikan ketika sang isteri
Menanyakan pakaian itu dan terus berupaya mencari
Pada suatu ketika, isteri Si Raja Omas sang bidadari
Temukan pakaian dan selendangnya yang disembunyi
Pakaiannya itu pun cepatlah dikenakan sang bidadari
Lalu sang bidadari pun hendak membawa sang puteri
Tetapi Si Raja Omas cepatlah ketahui laku sang
isteri
Dia dengan cepat mengambil lebih dahulu sang puteri
Dan berupaya pula menangkap isterinya sang bidadari
Sang isteri mengelak terbang berputar-putar
mengitari
Melihat isterinya berbuat hal demikian itu, sang
suami
Segera ambil ramuan yang tidak disukai sang bidadari
Ramuan berbau tak enak dilaburi ke wajah sang puteri
Hal itu, agar sang isteri tiadalah bisa ambil sang
puteri
Tak berhasil isteri si Raja Omas membawa sang puteri
Dia terbang ke angkasa pulang ke Kahyangan kembali
Tetapi, di
sana dia tak diterima oleh orang tuanya lagi
Karena dia sudah
terlalu lama jadi penghuni dunia ini
Konon cerita, sang isteri si Raja Omas sang bidadari
Dia menjelmalah menjadi momok yang amat ditakuti
Berupa hujan dan angin yang menderu laksana badai
Dan rakyat
Sumatra Utara menyebutnya saringgoni
Sejak peristiwa itu jikalah ada Saringgon,
saringgoni
Para kaum ibu
di Simalungun pun segera melaburi
Wajah anak mereka, baik anak wanita atau laki-laki
Ramuan berbau tak enak agar selanat dari saringgoni
Literasi :
Yudhistira, “Cerita Rakyat Nusantara”
Penerbit DELIMA Solo
Pangarakan
Bogor
Rabu, 03 Juli
2018-12:54 WIB
(091257SP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar