Senin, 02 Juli 2018

“RAJA OMAS DAN BIDADARI” By Ki Slamet (Cerita Rakyat Simalungun Sumatra Utara)

Sita Blog - "NINA BOBO"
Rabu, 03 Juli 2018 - 13:00 - WIB

“RAJA OMAS DAN BIDADARI”
By Ki Slamet
(Cerita Rakyat Simalungun Sumatra Utara)

Alkisah seorang raja mempunyai enam orang isteri
Tetapi darilah keenam istri tiada satu lahirkan bayi
Sampai sang  raja pun  berkeinginan kawinlah lagi
Maka raja pun kawinlah hingga punyai tujuh isteri

Barulah sang isteri ketujuh ini bisa melahirkan bayi
Raja dan isteri ketujuh pun betapa suka-citanya hati
Karena dikaruniai bayi laki-laki yang tampan sekali
Raja Omas lah  sang raja  memberi nama sang bayi

Keenam isteri raja yang lain pun jadilah merasa iri
Timbullah  niat jahat dalam diri mereka punya hati
Berupayalah keras untuk bunuh mati sijabang bayi
Dengan cara curi  Raja Omas lalu dihanyut ke kali

Kononlah cerita,  mereka berhasil  lakukan niat keji
Bayi Raja Omas dimasukkan ke dalam labu tambuni
Labu besar sekali yang sudah dikeluarkan segala isi
Labu  yang berisi bayi itu  mereka hanyut ke sungai

 Labu Bayi Raja Omas ditemukan terapung di sungai
Oleh seorang nenek yang sedang mengail ikan di kali
Karena tertarik melihat bentuk labu yang besar sekali
Sang Nenek ambil labu itu lewat perahu yang dinaiki

Labu besar yang berisi bayi itu lalu dibawanya pergi
Pulanglah ke rumahnya yang dihuni nenek itu sendiri
Setiba di rumah, labu itu  dibukanya dengan hati-hati
Sungguh nenek itu menjadi heran  dan terkejut sekali

Karena labu besar itu  berisi bayi yang tampan sekali
Dia pun merawatnya dengan cinta kasih sepenuh hati
Seperti layaknya  melihara anak  kandungnya  sendiri
Hingga bayi Raja Omas tumbuh perkasa gagah berani

Kini Raja Omas telah menjadi pemuda yang mumpuni
Dia bekerja sebagai seorang tenaga penyadap aren ragi
Yang diambil niranya  untuk dibuat minuman tuak legi
Lalu kemudian  dijualnya di  warung  kedainya sendiri

Minuman tuak yang dijual  Raja Omas di warung kedai
di rumahnya, rasanya memang sungguh istimewa sekali
kedai tuak Si Raja Omar kini semakin banyak didatangi
sehingga tuaknya itu menjadi terkenal di seantero negeri
    
Konon cerita Si Raja Omas memiliki sebuah gong mini
Gong mini itu  oleh Si Raja Omas  dinamai mongmongi
Apabila dipukul gong mini itu akan mengeluarkan bunyi
Suaranya  seperti orang berkata-kata memberi informasi

Mongmongi mongmongi, tuak Si Raja Omas enak sekali
Mongmongi mongmongi, Tuaknya bisa untuk mengobati
Mongmongi mongmongi,  mari tuan-tuan  datang kemari
Mongmongi mongmongi, penyakit tuan sembuh itu pasti

Syahdan sang ayah Si Raja Omas,  raja penguasa negeri
Selalu sakit-sakitan tiada satu tabib yang bisa mengobati
Demi dengarlah berita ada penjual tuak punya gong sakti
Dan tuaknya itu, kononlah manjur pula untuk mengobati

Maka Sang Raja perintahkan pengawal ‘tuk pergi
Ke kedai  Si Raja Omas  untuk  membeli tuak legi
Tiada seberapa lama  sang pengawal pun kembali
Lalu Sang Raja pun segeralah minum itu tuak legi

Alkisah seketika itulah Sang Raja Penguasa Negeri
Tubuhnya merasa segar sehat dan kuatlah kembali
Maka dia  berkehendak untuk berkunjung ke kedai
Menemui Si Raja Omas untuk ucapkan terimakasi

Maka bersama pengawalnya Raja Penguasa Negeri
Berangkat ke kedai Raja Omas sipembuat tuak legi
Demi mendengar berita Sang Raja Penguasa Negeri
Akan tiba ke kedainya Raja Omas pukul gong mini

Seketika itu juga gong mini itu mengeluarkan bunyi
“Mongmongi, mongmongi, Sang Raja datang kesini”
Demi mendengar ciri-ciri bunyi suara dari gong mini
Tahulah Sang Raja bahwa itu suara anaknya sendiri

Setelah  bersua dengan putera yang teramat dirindui
Raja berkata, bahwa Raja Omas sipembuat tuak legi
Tiada lain adalah puteranya sendiri  yang selama ini
Disangkanya sudah mati tenggelam di dalam sungai

Si Raja Omas terkejutlah, tetapi  untuk mengetahui
Kebenaran kataan dari Sang Raja Penguasa Negeri
Maka Si Raja Omas mengajak Sang Raja menemui
Nenek tua  yang pelihara  Si Raja Omas sejak bayi

Maka nenek itu bercerita saat ia temukan sang bayi
Si Raja Omas  di dalam labu yang hanyut di sungai
Mendengar cerita si nenek  Sang Rajapun meyakini
Bahwa Si Raja Omas itu benarlah puteranya sendiri

Demi membalas jasa si nenek, Raja Penguasa Negeri
Izinkan anaknya  Raja Omas dan si nenek menghuni
Rumah dan kedai tuaknya sampai saatnya tiba nanti
Si Raja Omas dinobatkan menjadilah Raja pengganti

Kepada si nenek,  Sang Raja  berpesan  wanti-wanti :
“Nek,  tetaplah  tinggal  di sini bersama  putera kami,
Oleh karena kelak si Raja Omas ini pun akan menjadi   
 Seorang Raja gantikan aku sebagai Penguasa Negeri!”

Suatu hari, sang nenek menyuruh Si Raja Omas mandi
Di telaga yang berada di tengah rimba,  telaga bidadari
Ketika Si Raja Omas hampir sampai di telaga bidadari
Nampak olehnya  ada tujuh gadis cantik sedang mandi

Si Raja Omas melihat pakaian mereka warna-warni
Ditaruh di atas semak-semak di tepi Telaga Bidadari
Si Raja Omas curi pakaian mereka secara sembunyi
Pakaian hijau berselendang kuning nan indah sekali

Kononlah  ketujuh gadis itu puteri sang dewa-dewi
Para Bidadari yang turun dari Kahyangan ke bumi
Yang hendak bersih diri  mandi  di telaga Bidadari
Setelah berpuaslah mereka mandi, berniat kembali

Mereka terbang pulang ke Kahyangan kembali lagi
Satu tiada bisa kembali karena selendangnya dicuri
Sang bidadari itu resahlah dan kebingungan sendiri
Si Raja Omas pun datang menolong  sang bidadari

Pendek cerita Si Raja Omas menikahi sang bidadari
Setahun berlalu merekapun dikaruniai seorang puteri
Dalam pikir Si Raja Omas karena sudah miliki puteri
Isterinya tak akan cari pakaiannya yang disembunyi

Sebab itu Si Raja Omas pun tiadalah lagi berhati-hati
Ia tak peduli pakaian sang bidadari yang disembunyi
Bahkan dia tak lagi memperhatikan ketika sang isteri
Menanyakan pakaian itu dan terus berupaya mencari

Pada suatu ketika, isteri Si Raja Omas sang bidadari
Temukan pakaian dan selendangnya yang disembunyi
Pakaiannya itu pun cepatlah dikenakan sang bidadari
Lalu sang bidadari pun hendak membawa sang puteri

Tetapi Si Raja Omas cepatlah ketahui laku sang isteri
Dia dengan cepat mengambil lebih dahulu sang puteri
Dan berupaya pula menangkap isterinya sang bidadari
Sang isteri mengelak terbang berputar-putar mengitari

Melihat isterinya berbuat hal demikian itu, sang suami
Segera ambil ramuan yang tidak disukai sang bidadari
Ramuan berbau tak enak dilaburi ke wajah sang puteri
Hal itu, agar sang isteri tiadalah bisa ambil sang puteri

Tak berhasil isteri si Raja Omas membawa sang puteri
Dia terbang ke angkasa pulang ke Kahyangan kembali
Tetapi,  di sana dia tak diterima oleh orang tuanya lagi
Karena dia sudah  terlalu lama jadi penghuni dunia ini

Konon cerita, sang isteri si Raja Omas  sang bidadari
Dia menjelmalah menjadi momok yang amat ditakuti
Berupa hujan dan angin yang menderu laksana badai
Dan  rakyat Sumatra Utara  menyebutnya saringgoni

Sejak peristiwa itu jikalah ada Saringgon, saringgoni
Para  kaum ibu  di Simalungun pun  segera melaburi
Wajah anak mereka, baik anak wanita  atau  laki-laki
Ramuan berbau tak enak agar selanat dari saringgoni  

Literasi :
Yudhistira, “Cerita Rakyat Nusantara”
Penerbit DELIMA Solo
 

Pangarakan Bogor
Rabu, 03 Juli 2018-12:54 WIB
(091257SP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar