Danau Jempang |
Blog
Sita Rosita – Jumat, 19 Juli 2013 – 18:13 WIB :
Kecamatan Tanjung Isuy yang terkenal dengan
dara-dara Tunjungnya, yang pandai membawakan tarian khas daerahnya baik tua
maupun muda, tentu tak akan memisahkan nama Tanjung Isuy dengan danau
Jempangnya. Nama Tanjung tak akan lebih dikenal tanpa danau Jempang. Tak jauh
dari Danau Jempang dengan pemandangan alamnya yang asli dan indah, ditambah
lagi kesayupan mata memandang, berdiri pula dengan megahnya Gunung Meratus.
Menurut sahibul hikayat, pada waktu dahulu Danau
Jempang belumlah ada. Danau Jempang berasal dari sebuah gunung yang bernama
Gunung Jempang. Selain Gunung Jempang berdiri pula Gunung Nungan, Gunung
Konyut, dan Gunung Pamungkas.
Diceritakan, suatu ketika datanglah Ayus yang
disuruh oleh Lintang Olo untuk menjumpai Gunung Nungan, Gunung Jempang, Gunung
Konyut, Gunung Meratus, dan Gunung Pemangkas, untuk membicarakan masalah
peleburan gunung-gunung tersebut demi mudahnya daerah tersebut dikunjungi orang.
Apabila mereka (Gunung-gunung) masih merupakan gunung, maka akan sulit orang
berkunjung ke sana. Paling-paling tebatas hanya pada orang-orang yang memang
berniat untuk pergi ke sana saja. Atas saran dan anjuran Ayus, mereka semua
sepakat dan berjanji bahwa gununung-gunung itu bersedia untuk dilebur menjadi
air. Ayus pun berjanji, bahwa dalam waktu delapan hari delapan malam mereka
semua akan meleburkan diri menjadi air.
Tepat pada hari yang dijanjikan, maka leburlah
Gunung Jempang menjadi air berbentuk danau. Ketika Gunung Jempang menoleh ke
Gunung Meratus, Gunung Nungan, Gunung Konyut, ternyata mereka masih tetap
berdiri megah di tempatnya menjadi bagian dari Gunung Meratus. Melihat semua
ini, betapa marahnya Gunung Jempang yang telah berubah menjadi air itu, sambil
mengucap kata-kata, “Gunung Meratus kau
ternyata mengingkari janji!”
Gunung Meratus menjawab, “Aku tidak mengingkari janji, Jempang. Akan tetapi jika kita semua
menjadi air menurutku itu akan tidak bagus. Maka aku lebih memilih tetap
menjadi gunung, menjadi perhiasan kau Jempang!”
Akan tetapi, Jempang yang sudah menjadi danau itu
semakin marah tak bisa mengendalikan emosinya. Ia pun bersumpah serapah, “Baik! Jika demikian aku akan balas dendam,
barang siapa yang menyeberangi atau mengarungi Danau Jempang ini dengan
menyebut nama Gunung Meratus, maka di saat itu juga akang datang angin topan
yang sangat dahsyat, dan itu sebagai tanda kemarahanku!”
Konon sampai sekarang orang-orang yang mengarungi
Danau Jempang tabu untuk menyebut nama Gunung Meratus karena takut terkena
musibah terkena sumpah Danau Jempang yang tadinya berasal dari Gunung Jempang.
(SP- Wallahu’alam)
Posted:
Sita Rosita Pangarakan, Bogor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar